Selalu ada yang menarik setiap pergantian musim dalam kompetisi. Yang paling deg-degan adalah berita transfer baik pemain maupun pergantian pelatih. Tidak sabar rasanya menunggu apakah klub favorit kita telah berhasil mendatangkan pemain baru atau menjualnya.
Nah, sebenarnya Ada hal lain yang tidak kalah menarik selain berita transfer pemain yaitu jersey klub atau seragam tim dalam menyongsong pergantian musim yang baru. Jika kita perhatikan pada klub-klub besar di Eropa seperti Liverpool dan lainnya, ketika melakukan laga terakhir para pemainnya sudah memiliki sesuatu yang baru, yaitu jersey atau Seragam Klub. Tidak seperti biasanya yang kita lihat di tahun-tahun sebelumnya dimana jersey baru akan dirilis/diperkenalkan saat kompetisi akan berjalan, saat ini jersey sudah terlebih dahulu di publikasikan kepada para penggemar.
Lalu Seberapa pentingkah jersey bagi sebuah klub sepakbola?
Jika kita melihat jersey dalam sebuah pertandingan, maka keberadaan jersey fungsinya adalah sebagai identitas klub. Dalam pertandingan sepakbola maka akan ada dua klub yang akan bertanding, untuk membedakan pemain sepakbola di kedua klub ini maka dibutuhkan jersey yang berbeda (terutama dalam hal warna).
Namun jika kita melihat keberadaan jersey dalam sebuah klub, maka Jersey Klub juga sebagai salah satu sumber pendapatan finansial klub. Jersey merupakan salah satu merchandise klub dan masuk dalam kategori pendapatan komersial.
Bagaimana sebuah jersey bisa begitu penting bagi sebuah klub dalam kaitannya dengan finansial?
Jika sebuah klub memiliki pemain bintang, maka jersey yang dikenakan oleh pemain tersebut akan menjadi incaran/buruan suporter, dan ini akan menjadi keuntungan besar bagi klub yang memiliki pemain tersebut. Sebagai contoh, Maaf ,Real Madrid yang harus menguras kas-nya sebesar 80 juta pounds atau sekitar 1,1 triliun rupiah untuk mendatangkan Cristiano Ronaldo dari Manchester United, dan ternyata dalam 1 tahun, hasil penjualan jersey Ronaldo ini telah mencapai lebih dari 100 juta pounds! Ini berarti modal pembelian Ronaldo tadi sudah tertutupi dengan hanya penjualan jersey-nya.
Bagaimana seorang suporter sepakbola dalam memaknai jersey?
Arti suporter dalam kamus adalah orang yang mendukung sebuah tim, seseorang, politik, dan lainnya. Itu artinya suporter adalah orang yang mencintai suatu tim atau orang/pemain yang diidolakannya, dan akan melakukan apapun untuk mendukung tim atau orang yang diidolakannya itu. Oleh karena itu, jangan heran mengapa mereka sering disebut pemain ke-12 sebuah tim. Jika Anda adalah seorang suporter sepakbola yang fanatik, maka anda membutuhkan identitas dari sebuah kefanatikan tersebut, kepemilikan akan jersey dan Syal akan menjadi perlengkapan standar di sini. Jersey akan kita jadikan identitas kita sebagai pendukung sebuah klub atau negara dalam hal sepakbola, syal biasanya digunakan oleh suporter yang biasanya menonton sepakbola secara langsung di stadion.
Kembali mengenai suporter. Bagi mereka, elemen nyata sebagai sebuah pembeda dan identitas adalah Jersey KLub. Selain dipakai oleh pemain di lapangan jersey juga merupakan kebanggaan bagi penggemar klub itu. Jersey sudah seperti panji-panji yang harus dihormati dan dipertahankan sampai titik darah penghabisan. Itulah mengapa para suporter fanatik sepakbola begitu mengagungkan sebuah jersey.
Faktanya, Jersey bisa jadi sebuah alat untuk mengingat sejarah, pahit ataupun menyenangkan, dan jersey dapat dikoleksi oleh tukang becak hingga presiden sekalipun. Warna khas sebuah klub sepakbola diyakini sebagai petunjuk seperti halnya kitab suci. Dia sebagai pedoman dan pembimbing bagi berbagai macam perbedaan untuk bersatu membela sebuah klub. Orang berani beradu mulut hingga fisik dengan rivalnya hanya karena melecehkan warna dasar dari klub mereka.
Jersey sebagai merchandise akhirnya akan berujung pada sebuah bisnis, sebagai contoh yang tidak jauh dapat kita lihat di klub Tangerang Wolves (LPI), dengan memanfaatkan nama besar Kurniawan Dwi Julianto (34 tahun) yang dianggap memiliki banyak penggemar di tanah air dan merupakan salah satu striker terbaik di Indonesia. Klub ini (Wolves) berhasil menjual 120 potong replika kostum pemain bernomor 88 itu dengan harga per-potongnya Rp 200.000 selang beberapa waktu setelah pemain tersebut resmi diperkenalkan.
Namun berbeda jika kita berbicara sepakbola Eropa, harga jersey klub-klub sepakbola eropa jika dirupiahkan maka hasilnya akan sangat menguras isi dompet bahkan tabungan kita, karena jersey dari klub ini dinaungi oleh merk-merk yang ternama, sebut saja Nike (Inter Milan, Juventus, Barcelona, Manchester United, Arsenal), Adidas (Real Madrid, AC Milan, Chelsea, Liverpool, Bayern Munich), Umbro (Manchester City), Puma (Tottenham Hotspur) dengan harga jual sekitar Rp.800.000 per potong. Jika ingin menambahkan nama pemain dan nomor punggung, maka harganya akan bertambah lagi dengan kisaran Rp 20.000 per-huruf (Untuk itu jangan coba-coba pesan nama pemain bola seperti Jovanovic ,Ibrahimovic atau Ronaldinho, cukup Kuyt,Eto’o, Messi atau Adam saja).
Akhirnya, harga yang harus dibayar untuk sebuah identitas ternyata sangat mahal, sementara ini hanya diukur dari sebuah jersey, belum yang lain jika kita hitung di Eropa di mana seorang suporter harus menyiapkan budget sekitar Rp 25.800.000 untuk membeli tiket musiman.
Rasanya sangat mustahil jika kita mengharapkan klub kesayangan kita tidak berganti-ganti model jersey setiap tahunnya karena dari sinilah salah satu sumber pemasukannya. Mereka (Klub dan Produsen) tahu, dengan semakin kuatnya basis suporter, maka akan semakin mudah pula suporter menerima stimulus-stimulus baru dengan menjual “kefanatikan” sebagai alat rangsang. Yang membuat suporter “terjerembab” untuk terus membeli sebuah jersey setiap tahun biasanya karena kalimat manis di depan alasan mereka mengeluarkan kostum baru, misalnya:
1.Memperingati 100 tahun berdirinya klub
2.Mengenang kejayaan klub di tahun-tahun era 80-an
3.Mengikuti banyak kompetisi (Champion, Eropa, dll.)
4.Kepentingan merk produk: Teknologi (Nike-Dry Fit, Adidas-Clima Cool), dan Bahan (Nike-Bahan dasar kaos dari plastik botol minuman/daur ulang)
Untuk ‘mengakalinya’ sebenarnya cukup mudah, jika kita memang mampu membeli kaos yang original maka beli kaos kandang/home, karena walaupun setiap tahun berganti kostum biasanya untuk kaos kandang/home warna dasarnya tidak akan berubah. Namun jika kita memang ingin memiliki kaos baru setiap tahun dengan keuangan yang terbatas, maka belilah kaos tiruannya. Namun begitulah harga sebuah identitas bagi suporter sepakbola, apapun akan dilakukan untuk membela klub kesayangannya.
Nah, ada yang seru, Kamu juga bisa memakai desain dari jersey klub kesayanganmu untuk dibuat menjadi Jersey Custom dengan merubah nama klub sepakbola atau tim futsal baik sponsor depan, logo klub di dada, nama punggung dan lainnya. Jadi bisa tetap memakai jersey dengan model klub kesayangan dengan memodifikasi menjadi nama klubmu…